Minggu, Juli 12, 2009

Iman Kepada Alloh


IMAN KEPADA ALLOH SWT

Alangkah indahnya dunia ini, ada langit yang biru berhiaskan bintang-bintang dan awan. Ada matahari yang bersinar cerah menerangi jagad raya di siang hari, ada rembulan yang tampak begitu anggun di malam hari. Ada pepohonan yang hijau, menumbuhkan buah juga bunga-bunga nan indah, ada anekaragaman hewan-hewan di darat maupun di lautan, ada gunung yang menjulang tinggi.

Angin bertiup semilir membelai tubuh kita, kita hirup dan kita pun hidup karenanya, pohon-pohonan indah tumbuh disekitar kita, pohon itu disirami air hujan, juga disinari matahari. Dan karenanya tumbuh dengan subur. Pernakah kita membayangkan bahwa seluruh keajaiban itu hadir dengan sendirinya, tanpa ada satupun pencipta?

Coba sejenak kita amati hewan-hewan yang berada disekeliling kita. Lihatlah kucing, saat ia membuang hajat ia terlebih dulu menggali tanah, lalu menyembunyikan kotorannya sendiri. Ia timbun kotoran itu. Setelah itu ia pasang penciumannya untuk sekedar meyakinkan. Adakah kucing bisa mengerti secara sendirinya? Atau siapa yang mengajarkan perilaku yang sedemikian bagus kepadanya?

Lihatlah ulat yang bisa menyamar dengan menggantikan kulit untuk bisa menyelamatkan diri dari mara bahaya. Lihat pula kunang yang bersinar di kegelapan, kerlap-kerlip itulah yang digunakan untuk menjerat nyamuk. Maka ketika nyamuk datang mendekat, kunang pun segera melaksanakan aksinya. Siapa yang mengajari hewan-hewan ini tehnik yang sedemikian sempurna?

Alloh-lah yang berada dibalik itu semua. Dia adalah dzat maha pandai, yang mampu melakukan semua itu dengan kepandaiannya, alloh dzat yang maha kuasa, dalam menciptakan semuanya Alloh tak sedikit pun menerima bantuan atas sesuatu selain diri-Nya, Alloh yang esa tanpa sekutu kepada Alloh semua hajat di gantungkan. Dia tidak beranak juga tidak di peranakkan dan tidak satupun di bumi atau dilangit yang bisa di bandingkan dengan-Nya, sesuai firman Alloh dalam surat Al-Ikhlas yang artinya :

“ Katakanlah : “Dia-lah Alloh yang maha Esa. Alloh adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS Al-Ikhlas [112] : 1-4).


Mengimani keberadaan Alloh. Itu artinya kita yakin sepenuh hati kepada Alloh. Kita yakin penuh bahwa Alloh itu Esa. Kita yakin sepenuh hati bahwa Alloh adalah tuhan kita. Kita yakin bahwa Alloh menciptakan kita. Dia juga yang menciptakan langit dan bumi, dan seluruh isi alam semesta. Dia juga yang menghamparkan seluruh nikmat kepada kita. Sebagaimana di firmankan dalam Al-qur’an yang artinya :

“Tuhan (yang menguasai)langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? (QS Maryam 19 : 65)
Justify Full“Alloh, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus( mahluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang dilangit dan apa di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Alloh tanpa ijin-Nya. Alloh mengetahui apa-apa yang ada dihadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa2 dari Ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Alloh meliputi langit dan bumi. Dan Alloh tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Alloh maha tinggi lagi maha besar.” (QS Al-Baqoroh [2] : 255).

Iman kepada Alloh itu artinya kita mengimani bahwa segala hal diciptakan Alloh selalu memiliki tujuan. Termasuk penciptaan kita sebagai seorang muslim. Alloh mengirim kita kedunia ini dengan satu alasan, yaitu supaya kita menyembah-Nya, tidak menyekutukan-Nya dengan satu apapun. Kita juga harus patuh terhadap seluruh perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Sesuai dengan firman-nya dalam Al-Qur’an yang artinya:

“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz_Dzariyat [51] : 56)

Dengan iman kepada Alloh kita akan tumbuh menjadi pribadi yang optimis, kita tahu jika mau berdo’a, dan berusaha keras, maka Alloh selalu memberikan jalan keluar atas semua kesulitan kita. Sedangkan Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an yang artinya:

“(akan tetapi) barang siapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara mereka, maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Alloh Maha penyayang.(QS. AL-Baqoroh[2] : 182)

Dengan beriman kepada Alloh, seorang manusia tidak berlaku seenaknya sendiri. Berlaku merugikan orang lain, apalagi mencelakakan oranglain, karena ia tahu, kalau segala sesuatu pada saatnya nanti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Alloh. Dan kita tahu Alloh Maha melihat atas apapun yang kita lakukan, meski ditempat yang paling rahasia sekalipun. Sesuai fiman Alloh dalam Al-qur’an yang artinya:

“Pada hari akhirat, setiap diri menerima pembalasan menurut apa yang diusahakannya. Tidak ada ketidak adilan pada hari itu. Sesungguhnya Alloh SWT amat cepat membuat perhitungan” (QS. Al-Mukmin [40] : 17)

Dengan beriman kepada Alloh, seorang manusia akan menjadi orang yang tawadhu’ dan rendah hati, ia tahu tak ada sesuatu yang pantas ia banggakan, ia tahu akan kelemahan dirinya. Dan baginya hanya Alloh yang berhak membanggakan diri. Sesuai dengan firman Alloh dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah yang Maha bijaksana lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-An’am [6] : 18)

Dengan itu;ah, Alloh akan mengangkatnya dari kerendahan menuju kemuliaan. Orang yang tidak beriman kepada Alloh, apabila melihat kelebihan atas segala sesuatu, dia akan menggantungkan diri pada sesuatu itu. Memohon pertolongan kepadanya dan takut padanya. Sedangkan orang yang beriman akan segera yakin bahwa apapun yang diminta pertolongan untuk memenuhi kebutuhan tak akan mengurangi sedikitpun kebutuhannya kepada Tuhan. Sesuai dengan firman Alloh dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Alloh tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.” (QS. Al-A’rof [7] : 197).








0 comments:

Posting Komentar