Jumat, Juli 17, 2009

NABI KHIDIR AS. Mencari Ainul Khayat


NABI KHIDIR AS.
Mencari Ainul Khayat

Bahwa sosok insan bernama Nabi khidir as. Itu berumur panjang dan masih hidup sampai sekarang masih diyakini sebagian besar kaum muslimin pada umumnya, khususnyaumat islam di Indonesia. Kisah-kisah Nabi Khidhir as. Ini terus menarik perhatian semua orang karena keunikannya. Berikut ini dikisahkan asal mula Nabi Khidhir bisa berumur panjang, walau semua itu tidak lepas dari kehendak Alloh swt.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-tsa labi dari imam Ali ra.

Kisah bermula dari Raja Iskandar Dzulqornain yang dibarat disebut The Great Alexander (iskandar yang agung). Sebutan The Great Alexander karena beliau adalah seorang kaisar (maharaja) yang mampu menaklukan dunia barat dan timur. Beliau disegani dan ditakuti oleh orang di seluruh dunia pada jamannya. Walau demikian tidak menjadikannya sombong, Beliau adalah salah satu Raja yang beriman dan bertaqwa kepada Alloh swt.

Pada saat Raja Iskandar Dzulqornain pada tahun 322 SM. Berjalan diatas bumi menuju ke tepian bumi (istilah ke tepi bumi ini disebut orang sebelum colombus menemukan benua amerika pada tahun 1492, pada saat itu anggapan orang, bumi itu tidak bulat) Alloh mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rafa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Dzulqornain.

Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang. Raja Iskandar Dzulqornain berkata kepada malaikat Rafa’il “Wahai Malaikat Rafa’il ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para malaikat dilangit”.

Malaikat Rafa’il berkata “ Ibadah para malaikat di langit diantaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepala selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya

Mendengar keterangan ini raja tercengang. Dalam benaknya timbul keinginan untuk bisa melakukan hal yang sama para malaikat, niatnya hanya satu agar dapat beribadah kepada Alloh swt.

Kemudian Raja berkata “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam ibadah kepada Alloh”.

Lalu Malaikat Rofa’il berkata “Sesungguhnya Alloh telah menciptakan sunber air bumi, namanya Ainul hayat yang artinya sumber air hidup, maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Alloh agar supaya di matikan.

Kemudian raja bertanya kepada malaikat Rafa’il: “apakah kamu tahu tempat Ainul Hayat itu?”
Malaikat Rafa’il menjawab :”Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu terletak di bumi yang paling gelap”

Setelah Raja Iskandar mendengar keterangan dari malaikat Rafa’il tentang Ainul Hayat, maka raja mengumpulkan ‘Alim ‘Ulama’ pada jaman itu.

Raja bertanya kepada mereka tentang ‘Ainul Hayat itu tetapi mereka menjawab:’kita tidak tahu kabarnya” namun diantara para alim ulama ada salah satu yang menjawab : sesungguhnya aku pernah membaca didalam wasiat nabi Adam as. Beliau berkata yang artinya bahwa sesungguhnya Alloh meletakkan Ainul Hayat itu di bumi yang paling gelap”
“Dimanakah tempat bumi yang gelap itu?” tanya raja.
Seorang yang alim menjawab : “yaitu ditempat keluarnya matahari”

Kemudian Raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu. Lalu raja bertanya pada sahabatnya:”kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?”
Para sahabat menjawab :”Kuda betina yang masih perawan.”
Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih diantara tentaranya yang sebanyak 6000 orang yang dipilih yang cendikiawan dan ahli mencambuk.

Dinatara mereka ada nabi Khidir as. Bahkan beliau menjabat sebagai perdana menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir as. Berjalan di depan pasukannya. Setelah menempuh perjalanan jauh maka mereka jumpai dalam perjalanan, bahwa tempat keluarnya matahari terbit itu tepat pada arah kiblat.

Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai di tepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan gelapnya seperti waktu malam.

Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah raja masuk ke tempat yang gelap itu, tentara-tentaranya berkata kepada Raja.”Wahai Raja sesungguhnya raja-raja terdahulu tidak ada yang masuk tempat yang gelap ini, karena tempat yang gelap ini berbahaya.”

Lalu raja berkata :” Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.”
Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka mereka semua membiarkannya, siapakah yang berani membantah perintah maharaja yang disegani didunia barat dan timur.

Kemudian raja berkata pada pasukannya :”Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian.”

Kemudian raja bertanya pada malaikat Rafa’il: “Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita melihat kawan-kawan kita?”

“tidak bisa kelihatan”, jawab malaikat Rafa’il,” akan tetapi aku memberimu sebuah mutiara, jika mutiara itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras, dengan demikian maka kawan-kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”

Kemudian Raja Iskandar Dzulqornain masuk ketempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan di dampingi oleh Nabi Khidir as.

Disaat mereka berjalan, maka Alloh memberi wahyu kepada Nabi Khidir as. “Bahwa Ainul hayat ini terletak di sebelah kanan jurang dan aku khususkan buat kamu”

Setelah Nabi Khidir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya: “Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian.”

Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu, kemudian beliau turun dari kudanya dan beliau langsung melepaskan pakaiannya dan turun ke “Ainul Hayat” (Sumber Air Hidup) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air hidup itu, maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu.

Setelah beliau mandi dan minum Ainul Hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui Raja Iskandar Dzulqornain, sedangkan Raja tidak tau apa yang terjadi pada Nabi Khidir as. Yaitu pada saat Nabi khidir melihat Ainul hayat dan mandi.

Demikianlah sesungguhnya yang bermaksud mencari Ainul Hayat Raja Iskandar Dzulqornain, tetapi Alloh berkehendak lain. Yang mendapat anugerah Alloh untuk hidup lama adalah Nabi Khidir as.

Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah, dia menceritakan bahwa nabi Khidir as. Adalah putera dari bibi Raja Iskandar Dzulqornain. Dan Raja Iskandar Dzulqornain berkeliling didalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba nampak oleh raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja bumi yang berpasir merah dan terdengar suara yang bergemericik di bawah kaki kuda. Kemudian Raja bertanya kepada malaikat Rofa’il: “Suara apakah yang bergemericik di bawah kaki kuda ini?”, Malaikat Rafa’il menjawab :”Gemericik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia akan menyesal juga.

Suara gemericik itu membuat orang jadi penasaran, namun semua orang ragu-ragu dalam menentukan pilihan, mengambil benda itu atau tidak?

Kemudian diantara pasukan ada yang membawanya namun hanya sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda itu adalah yakut berwarna merah dan jamrud yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, apalagi yang tidak mengambil lebih menyesal lagi, kenapa mereka begitu bodoh tidak mengambil permata yang mahal harganya itu. Wallohu a’lam bishowaab.

1 comments:

((y)ˆ ⌣ˆ)(y)Ok Șϊϊρ̶ρ̶ρ̶.̶̶̶.̶̶̶.̶̶̶.̶̶̶.̶̶̶.̶̶̶.̶̶̶.̶̶̶.̶̶̶(y)ƭћǟπƙ-Ǚ

Posting Komentar