Minggu, Juli 19, 2009

KESABARAN adalah Mutiara Hidup


KESABARAN
Adalah Mutiara Kehidupan

Salah satu Akhlak mulia yang harus ada dalam diri kita adalah sifat sabar. Kenapa demikian? Sebab, kesabaran dapat mengantarkan kita kepada keberhasilan dalam belajar, keberhasilan dalam ujian, dan keberhasilan dalam urusan. Sebaliknya, tanpa kesabaran, cita-cita yang kita rencanakan tidak tercapai secara maksimal. Tanpa kesabaran, kita akan sulit untuk mereguk kenikmatan dan kebahagiaan sejati.

Kesabaran adalah mutiara kehidupan yang pantas dan harus kita miliki! Saat kita berjuang tetapi belum berhasil, kita membutuhkan kesabaran. Ketika menghadapi orang lain yang sedang emosi, kita pun butuh kesabaran. Saat kita sendiri sedang marah, kita pun perlu kesabaran. Hampir dalam semua lini kehidupan, kita dituntut untuk bisa bersabar.

Kata sabar berasal dari bahasa Arab : Shobaro-yashbiru-shobron yang secara etimologi (bahasa) berarti menahan atau mencegah. Menahan makan, menahan amarah, menahan nafsu, menahan perasaan dan seterusnya. Jadi, secara bahasa, segala sesuatu yang membutuhkan pencegahan dan ketahanan diri, baik secara fisik maupun mental, bisa disebut dengan sabar.

Adapun secara istilah (terminologi), kata sabar didefinisikan dengan berbagai macam arti oleh para ulama’. Dzun Nun Al-Masri seorang sufi terkenal berkebangsaan mesir misalnya, mengatakan bahwa sabar adalah:”Menjauhkan diri dari sesuatu yang dilarang, tenang ketika menghadapi cobaan, dan merasa cukup ketika dilanda kefakiran.” Sementara Ibnu Athoillah As-Sakandari mendifinisikan sabar dengan : “Sikap melarutkan diri dalam cobaan tanpa menunjukkan rasa penyesalan.” Adapula yang mengartikan sabar dengan : “ Sikap berpegang teguh kepada hukum atau ketentuan Al-Qur’an dan Hadist, baik yang bersifat menyenangkan (nikmat), Menyakitkan (musibah), atau maksiat.”

Sesungguhnya Alloh swt menjadikan sifat sabar sebagai sumber kekayaan yang tak pernah surut, anak panah yang tak pernah meleset, balatentara yang tak pernah kalah, dan benteng kokoh yang tak pernah runtuh. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa bersabar demi meraih kemenangan dan kebahagiaan hakiki. Kemenangan itu dijanjikan oleh Alloh swt berupa pahala tanpa batas. Semua itu sesuai dengan firman Alloh dalam Al-qur’an yang artinya :

“katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. Bertaqwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik didunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Alloh adalah luas. Sesungguhnya Hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar [39]: 10)

Kesabaran juga mampu mengantarkan kita kepada derajat yang sangat tinggi di hadapan Alloh swt. Dia berjanji akan selalu berada bersama orang-orang sabar. Sesuai dengan firman Alloh yang artinya:

“..Dan bersabarlah, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang bersabar” (QS. Al Anfal [8] 46)

Kebersamaan dalam ayat diatas tidak berarti secara fisik, tapi yang dimaksud kebersamaan disini adalah bahwa Alloh swt akan selalu melindungi, selalu memberi petunjuk dan melimpahkan kenikmatan lahir batin kepada mereka yang bersabar, baik didunia maupun di akherat.

Orang-orang yang bersabar akan meraih kemenangan dan keberuntungan, sesuai dengan firman Alloh yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Alloh, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron [3] : 200)

Dan pada puncaknya nanti, orang-orang yang bersabar akan dicintai oleh Alloh swt. Sesuai dengan firman Alloh yang artinya:

“Alloh menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imron [3]: 146)

Orang-orang yang sabar juga mendapat berita gembira berupa tiga keuntungan yaitu mendapat berkah, mendapat rohmat yang sempurna dan memperoleh petunjuk dari-Nya. Alloh berfirman yang artinya:

“…Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rohmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS. Al Baqoroh [2]: 155-157)

Dalam hadist juga disebutkan bahwa kemenangan hanya dapat dicapai dengan kesabaran. Rosululloh saw. Bersabda:

“sesungguhnya kemenangan itu (datang) bersama dengan kesabaran.” (HR. Ahmad)

Dengan demikian jika kita ingin mencapai sebuah kemenangan, maka kita harus selalu bersabar. Inilah beberapa alasan mengapa kita harus bersabar.

Mayoritas umat memahami bahwa sabar itu hanya terkait dengan musibah yang menimpa saja. Ketika tetangga, teman, saudara, atau keluarga terkena musibah, banyak orang yang mengatakan “bersabarlah”. Tapi ketika mereka dalam kenikmatan dan kelapangan jarang sekali memberi nasehat bersabar. Padahal, kesabaran sejatinya tidak hanya berkaitan dengan musibah dan cobaan, tapi dalam kondisi kenikmatan, dan kondisi apa pun kita harus tetap bersabar.

Secara garis besar, para ‘ulama’ membagi sabar ke dalam tiga hal yaitu :
Pertama sabar dalam ketaatan, yang dimaksud sabar dalam ketaatan adalah kesabaran dalam menjalankan perintah Alloh dan Rosul-Nya. Menjalankan ketaatan kepada Alloh swt bukanlah hal yang ringan. Banyak orang yang faham dengan kebaikan dan ketaatan, namun tidak banyak yang mengamalkannya. Kenapa demikian? Karena manusia itu lebih cenderung untuk melakukan hal-hal yang ringan dan menyenangkan, manusia juga lebih senang beristirahat dan bersantai. Sementara kewajiban agama (perintah Alloh dan Rosul-Nya) dianggap oleh manusia sebagai suatu yang bersifat masyaqqoh (berat).

Disamping itu menjalankan ketaatan juga terasa berat karena ada setan yang selalu menghalang-halanginya. Setan paling tidak suka dengan mereka yang menjalankan ketaatan. Ini persis dengan semboyan nenek moyangnya yaitu iblis semenjak diusir Alloh swt dari surga. Ia dan anak cucunya akan berupaya untuk menghalangi manusia dari kebaikan dengan berbagai cara.

Oleh sebab itu, dibutuhkan kesabaran dan keuletan, agar nafsu yang sukanya bersenang-senang dan bersanta-santai menjadi luluh dan tunduk, sementara setan yang selalu menghalangi ketaatan menjadi takut dan lari tunggang langgang, sehingga kita dapat menjalankan ketaatan kepada-Nya dengan baik dan sempurnya. Hal ini sesuai dengan Fiman Alloh yang artinya :

“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.” (QS. Ali ‘Imron [3]: 120).

Sabar dalam ketaatan mengharuskan tiga hal yaitu : pertama, sabar sebelum menunaikan perintah Alloh swt dengan cara memperbaiki niat, ikhlas, dan bertekad menjalankan perintah tersebut hanya karena Alloh. Kedua, sabar pada saat mengerjakan perintahnya dengan cara tidak bermalas-malasan atau berlebihan, dan mengerjakan dengan sebaik-baiknya. Ketiga, sabar setelah mengerjakan pekerjaan dengan cara tidak melakukan sesuatu yang membatalkan amal, tidak riya’ ujub (berbangga diri), sombong, dan membesar-besarkan amal.

Kedua sabar dalam meninggalkan kemaksiatan, perbuatan maksiat memang tampak bagus dan indah. Apalagi setan menghiasi kemungkaran itu dengan hiasan yang luar biasa. Akibatnya manusia berbondong-bondong melakukan kemaksiatan. Terjadinya kasus narkoba dikalangan pelajar, pemerkosaan, pelecehan seksual, pornografi dan pornoaksi adalah bukti bahwa kemaksiatan menjadi suatu yang dominan di muka bumi.

Nafsu memang selalu mengajak manusia untuk melakukan sesuatu yang tidak baik. Orang yang kalah dengan godaan nafsu akan sering melakukan kemaksiatan dan kemungkaran. Oleh sebab itu, kesabaran sangat diperlukan untuk membentengi diri dari godaan nafsu. Karena kesabaranlah nabi Yusuf as selamat dari rayuan isteri Raja mesir. Ini sesuai dengan firman Alloh yang artinya:

“sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Alloh tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Yusuf [12]: 90)

oleh sebab itu, kita harus selalu bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Tentu, bukan berarti berdiam diri terhadap kemungkaran yang berkembang, namun turut andil dalam memberantasnya.

Ketiga sabar dalam menerima cobaan, cobaan atau ujian adalah sunnatulloh yang pasti terjadi di muka bumi untuk membedakan orang-orang yang baik dan orang-orang yang buruk. Karena itu cobaan harus diterima dengan lapang dada. Orang-orang yang berhasil melampaui cobaan tersebut dengan pendirian yang kuat, penuh kesabaran, dan bertakwa, maka derajatnya akan naik. Oleh sebab itu, kita harus selalu meminta kepada Alloh swt, agar dijadikan sebagai orang orang yang sabar. Sesuai dengan firman Alloh yang artinya :

“Mohonlah pertolongan kepada Alloh dan bersabarlah.” (QS. Al A’rof [7]: 128).

Sabar terhadap cobaan itu mengharuskan tiga hal yaitu: pertama, menahan hati agar tidak sampai murka terhadap takdir (kepastian) Alloh swt. Kedua menahan mulut dari mengucapkan kata-kata keluhan dan mengucapkan kata-kata haram. Dan ketiga menahan anggota badan dari memukul dahi, atau sikap-sikap lain yang menunjukkan ketidak ridhoan terhadap keputusan Alloh.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesabaran merupakan ilmu hidup yang harus kita miliki jika kita ingin meraih sukses sejati. Tanpa kesabaran, kita akan mudah terjebak dalam komunikasi negatif dan sulit menjalin hubungan sosial yang konstruktif. Tanpa kesabaran kita cenderung mudah melakukan tindakan-tindakan tak terkendali yang mengundang penyesalan dikemudian hari. Sebaliknya, melatih kesabaran berarti memperkecil kemungkinan penyesalan. Jadi, saat emosi menguasai diri, ketika cobaan sedang mendera, atau kenikmatan sedang berlimpah, ingatlah: “kita harus tetap bersabar.”

0 comments:

Posting Komentar